Sabtu, 26 Juni 2010

Membuat Denah Rumah



Denah rumah memiliki peran penting, baik sebelum Anda memutuskan untuk membangun rumah, maupun ketika ingin merenovasinya kembali. Anda perlu memahaminya dengan baik, untuk menghemat energi yang Anda keluarkan.

Jika Anda sudah memiliki rumah, coba perhatikan denah rumah Anda. Bagaimana letak ruang tamu, kamar tidur, dapur, bentuk garis ruangannya, space ruangannya dan bagian-bagian rumah yang bisa Anda explore untuk dimaksimalkan kegunaan nya.

Jika Anda memahami benar bentuk denah rumah Anda, maka ketika Anda ingin merenovasi rumah, maka dengan mudah menjelaskan ke bagian Arsitek renovasi rumah Anda. Biasanya, proses renovasi rumah tidak cukup mempelajari bagian yg akan di renovasi, karena bisa saja akan merembet ke bagian lain yang berhubungan.

Ketika Anda mempelajari denah rumah Anda, maka Anda juga memiliki manfaat positif lain. Misalnya saja ketika terjadi kebakaran, maka Anda bisa mengambil keputusan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan diri.

Begitu pula ketika Anda menginginkan rumah idaman, maka hal yang paling memungkinkan adalah membuat denah rumah sendiri. Jika kesulitan, Anda juga bisa mencari website yang menyediakan denah dengan berbagai tipe. Anda tinggal memilih gaya bangunan yang dikehendaki, memasukkan ukuran rumah, jumlah kamar tidur dan kamar mandi, kemudian tekan tombol search untuk mendapatkan denah dan gambar rumah yang sesuai.

Jika Anda sedang berencana untuk mewujudkan rumah idaman anda, berikut kiat membuat denah rumah yang hemat energi :

1. Cobalah untuk mengusahakan posisi rumah tidak menghadap ke timur supaya cahaya matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah.

2. Mengatur penempatan ruangan dengan cara memperbanyak bidang utara dan selatan. Ini bertujuan supaya panas matahari tidak langsung masuk ke dalam rumah dan mengakibatkan suhu rumah naik.

3. Usahakan setiap ruangan mempunyai jendela atau ventilasi, supaya ada pertukaran udara. Udara yang terjebak di dalam ruangan akan membuat suhu ruangan tinggi.

4. Pasang shading atau penahan sinar, misalnya kanopi, untuk mencegah sinar matahari langsung masuk ke dalam rumah melalui jendela atau ventilasi.

5. Gunakanlah peralatan elektronik hemat energi, mulai dari lampu hingga perangkat yang memakan daya cukup besar. Mungkin Anda akan berpikir akan boros jika mengganti semua perangkat lama, untuk membeli produk hemat energi karena besarnya uang yang harus dikeluarkan. Padahal, untuk jangka panjang, mahalnya biaya di awal tidak akan sia-sia. Ke depan, Anda bisa berhemat bayar listrik dan menyelamatkan lingkungan.

6. Kurangi ketergantungan terhadap sumber air tanah dan PAM. Apabila memungkinkan, gunakanlah air hujan sebagai salah satu alternatif sumber air dengan cara membuat sumur resapan rumah, selain sebagai tempat tinggal juga memiliki fungsi beragam.

Nah, selamat membuat denah rumah dan wujudkan cita-cita Anda untuk membangun rumah idaman.

Desain Rumah

Rumah adalah kebutuhan dasar manusia. Sebagai tempat tinggal, rumah haruslah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para penghuninya. Memiliki rumah yang nyaman tentu menjadi idaman bagi setiap orang. Rumah idaman ini biasanya tidak mudah ditemukan. Satu-satunya cara untuk mendapatkan rumah idaman adalah dengan membangunnya sendiri. Bila Anda sedang berencana membangun rumah sendiri, tentunya membutuhkan gambar desain rumah untuk menambah ide. Kita bisa mendapatkannya di majalah, tabloid, bahkan internet.

Sering kali kita dihadapkan dengan masalah pilihan yang begitu banyak, sehingga membuat kita semakin sulit memilih. Perlu dipahami juga bahwa rumah tidak saja digunakan sebagai tempat beristirahat, berlindung, berteduh dari sinar matahari dan air hujan, tetapi juga sebagai tempat bersosialisasi, belajar, bahkan untuk investasi. Desain rumah akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang cepat. Ada beberapa tipe desain, mulai dari modern, klasik, mediterania dan juga desain minimalis yang saat ini menjadi trend.

Desain arsitektur rumah selalu berubah seiring dengan perkembangan budaya masyarakat yang dinamis. Saat memilih desain arsitektur bangunan rumah, sebaiknya tidak hanya mengikuti tren yang sedang digandrungi masyarakat. Sebab, bisa jadi tren desain rumah yang Anda pilih tidak selaras dengan karakter penghuni. Lagi pula tren desain tidak bertahan lama dan akan terus berganti. Pilihlah desain yang selaras dengan karakter penghuni, kondisi iklim tropis, sosial budaya, dan lingkungan sekitar.

Dalam merencanakan rumah, apalagi bila ini merupakan yang pertama kali, seringkali menimbulkan kekhawatiran akan keberhasilannya. Segala hal yang Anda dambakan rasanya ingin dimasukkan kedalam desain tersebut seluruhnya. Tentu ini tidak mungkin karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Lalu bagaimana cara mengatasi permasalahan ini agar tercipta desain rumah yang nyaman dan asri serta tentunya sesuai dengan apa yang sudah Anda idam-idamkan selama ini.

Berikut beberapa tipsnya :

1. Buatlah daftar list segala hal yang Anda inginkan dan impikan terhadap rumah idaman tersebut.

2. Jika ingin menghemat dana, lebih baik rencanakan gambar desain rumah sendiri dengan pasangan Anda. Setelah itu musyawarahkan bersama pasangan, jika perlu dengan orangtua, mertua dan tukang.

3. Membuat rencana anggaran biaya terlebih dahulu, supaya bisa diketahui dari awal berapa biaya yang akan dikeluarkan. Rencanakan juga jenis dan tipe bahan material yang akan digunakan.

4. Perencanaan ruang, mulailah dengan dasar: jumlah kamar tidur, jumlah kamar mandi, beranda, ukuran garasi dan sebagainya. Ini berkaitan dengan pemanfaatan lahan dan penataan ruangan yang baik.

6.Merencanakan perubahan ke depan. Jika Anda adalah sepasang suami istri yang tengah memulai hidup baru, Anda harus merencanakan rumah Anda jauh ke depan sampai saat Anda nantinya memiliki anak.

7. Pemilihan rumah hijau dapat memangkas tagihan listrik, selain memberi dampak positif bagi lingkungan hidup, dan yang terpenting adalah memberi kesehatan bagi keluarga.

Dengan adanya perencanaan dan desain rumah yang baik, rumah yang Anda bangun bisa menjadi rumah idaman seperti yang Anda inginkan. Karena rumah tersebut akan menjadi jiwa dan roh Anda, maka harus Anda pertimbangkan dengan baik, agar upaya pembangunan rumah Anda tidak menjadi mubazir. So, built your sweet home...

Membangun Rumah Yang Sehat – Sirkulasi Udara Dalam Ruangan Serta Pengaturan Ruang Berdasarkan Sinar Matahari

Ketika akan membangun rumah, semua orang tentunya mengharapkan jika rumah yang dibangun tersebut nantinya bisa memenuhi dan disebut sebagai rumah yang indah, sehat dan nyaman. Untuk aspek keindahan tentunya bersifat relatif, karena pandangan seseorang biasanya tidak sama jika menyangkut soal keindahan bangunan. Tapi jika menyangkut aspek kesehatan, biasanya standarnya adalah seragam. Dalam hal ini, kita mungkin akan sepakat bila rumah yang sehat mempunyai beberapa kriteria, diantaranya: sirkulasi udara yang baik, ruangan yang mendapat cukup cahaya alami dari matahari, tata letak ruangan yang memudahkan pergerakan penghuni untuk beraktifitas, tersedianya lahan terbuka untuk menanam tanaman, dsb.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang membangun rumah sehat dengan tinjauan pada sirkulasi udara (penghawaan) dan pencahayaan alami pada ruangan-ruangan didalam rumah tersebut.
Sirkulasi Udara (Penghawaan)
Sistem sirkulasi udara pada bangunan rumah tingal biasanya didapatkan melalui ventilasi atau lubang angin. Untuk ruangan diwilayah terluar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirkan udara, sementara untuk ruangan yang posisinya ditengah bangunan bisa menggunakan channel penangkap angin, atau biasa disebut saluran penangkap angin atau menara penangkap angin. Untuk membuat udara bisa mengalir alami biasanya lubang ventilasi dibuat pada dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada bidang dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan (rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara , mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan.

Bentuk ventilasi udara yang biasa digunakan adalah jendela konvensional dengan daun jendela dari kaca atau panel kayu yang bisa dibuka lebar pada siang hari. Kemudian ada pula jendela bouvenlicht, yaitu jendela dengan 2 bilah kaca yang memiliki celah diantara keduanya yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Bouvenlicht biasanya dipasang pada kamar mandi atau toilet. Ada pula jenis jendela kaca nako dengan bilah-bilah kaca yang bisa dibuka tutup. Selain itu, juga bisa dibuat ventilasi udara berbentuk lubang kisi-kisi angin dengan susunan horizontal pada dinding bangunan. Metode untuk membuat lubang ventilasi juga bervariasi mulai dengan membuat lubang dinding, kusen kayu dengan kisi-kisi arah horizontal , ataupun menggunakan rooster dari bahan beton, metal, aluminium atau kayu.
Sistem yang paling baik digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara (penghawaan) yang alami adalah dengan sistem ventilasi silang (cross ventilation), pada sistem ventilasi silang sirkulasi udara diatur sedemikian rupa agar bisa mengalir dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lain, dan begitu sebaliknya. Dengan adanya perbedaan tekanan didalam dan diluar bangunan, maka aliran udara tidak akan ‘terjebak’ di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan panas. Cara yang lain juga bisa dilakukan dengan membuat taman yang disertai void di dalam rumah, taman dan void didalam rumah akan membantu proses sirkulasi udara ditengah-tengah ruangan didalam rumah yang berjarak lumayan jauh dari bidang dinding.
Jika penggunaan ventilasi udara dirasakan masih kurang, maka dapat dilakukan cara-cara alternatif yaitu metode ventilasi aktif dengan menambahkan exhauster (exhaust fan dibagian dinding atau blower dibagian atap) yang secara aktif dengan bantuan energi listrik akan menyedot dan mengalirkan udara keluar dari dalam ruangan, untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar dari luar melalui lubang ventilasi.
Bila rumah anda berada didaerah perkotaan dan kondisi di rumah anda memang benar-benar tidak memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami (faktur polusi, kepadatan atau tingkat kerapatan bangunan yang tinggi), anda dapat menggunakan sistem penghawaan buatan seperti Air Conditioner (AC). Tentu harus direncankan dengan jelas berapa kapasitas dan jumlah Air Conditioner yang akan dipergunakan. Berikut adalah cara yang dapat anda gunakan untuk menghitung kebutuhan AC dalam sebuah ruangan:
Misalkan ukuran ruangan 3m x 4m.
Luas ruangan = Panjang ruangan x lebar ruangan
Luas ruangan = 4m x 3m = 12 m²
Koefisien BTU (British Thermal Unit) » 500 BTU untuk 1 m² luas ruangan
Kapasitas AC = Luas Ruangan x Koefisien BTU
Kapasitas AC = 12 m² x 500 BTU
Kapasitas AC = 6000 BTU
Kapasitas standar AC yang tersedia dipasaran, diantaranya adalah:
- AC kapasitas ½ PK setara dengan 5000 BTU
- AC kapasitas ¾ PK setara dengan 7000 BTU
- AC kapasitas 1,0 PK setara dengan 9000 BTU
Maka ruangan dengan luas 12 m²  membutuhkan AC dengan kapasitas 6000 BTU » Pakai AC ¾ PK
Karena luas ruangan (L) = 12 m² dan kapasitas AC yang dibutuhkan sebesar 6000 BTU, sebaiknya kita membeli AC ¾ PK. Tidak perlu menggunakan AC 1 PK karena akan terjadi pemborosan daya, jangan juga memasang AC ½ PK, karena kinerja AC kurang cukup untuk mendinginkan ruangan.
Pencahayaan
Seperti halnya sirkulasi udara (penghawaan),pencahayaan pada ruang seebaiknya bersumber pada cahaya alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi. Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Bagaimanapun juga kita beruntung tinggal di wilayah yang kaya akan sinar matahari sepanjang tahun. Selain sebagai sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif. Cahaya alami (yang berasal dari matahari) yang masuk ke dalam ruangan dapat membersihkan ruangan sekaligus menghangatkan ruangan agar tidak lembab.

Untuk itu pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar. Dalam menentukan besar dan letak jendela, harus diperhatikan arah matahari. Cahaya matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan kanopi/overstek jendela untuk menaungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga ventilasi jendela dari tempias ketika musim hujan.
Jendela kaca adalah salah satu elemen bangunan yang fungsinya sebagai tempat masuknya cahaya matahari kedalam rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah tetangga anda. Cara lain ialah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca ataupun penggunaan bahan polycarbonat pada atap carpot di rumah anda. Penggunaan sekat dinding berbahan kaca ataupun glass block juga bisa dikategorikan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur yang yang banyak diaplikasikan pada desain rumah-rumah moderen saat ini.
Perencanaan Dan Pengaturan Ruangan Berdasarkan Arah Sinar Matahari
Kita semua tentu mengerti bahwa matahari bergerak dari timur ke barat selama 12 jam setiap hari. Sinarnya yang melimpah itu dapat membawa banyak manfaat bagi manusia, termasuk pada rumah. Tapi jika tidak ditangani dan dimanfaatkan dengan benar, sinar matahari justru akan menimbulkan ketidaknyamanan karena berpotensi meningkatkan suhu didalam ruangan. Untuk itu ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi ruang dan bukaan-bukaan berdasarkan arah sinar matahari.

a. Ruang Tidur
Agar sinar matahari pagi dapat masuk ke ruang ini, letakkan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk membuat anda tidak malas bangun pagi. Selain itu, sisi ini tidak menerima panas sore hari sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat.
b. Ruang Keluarga, Rg Tamu, dan Rg Makan
Ruang bersama sebaiknya berada disisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini ruang akan mendapatkan penerangan alami dan hangat. Tapi untuk mengurangi panas pada sisi barat, perlu adanya pengolahan khusus misalnya pemakaian material peredam panas atau pemakaian kisi-kisi angin.
c. Kamar Mandi
Biasanya kamar mandi adalah area yang tingkat kelembaban-nya tinggi, maka area ini paling baik jika mendapat sinar matahari langsung. Letakkan kamar mandi pada sisi barat atau timur.
d. Dapur
Dapur dengan peralatan memasaknya berpotensi menjadi ruang bersuhu tinggi, maka pilihan terbaik adalah pada sisi utara atau selatan.
e. Ruang Penunjang/ Servis
Ruang ini memang menjadi prioritas kedua setelah ruang-ruang utama telah terlebih dulu ditempatkan. Sisi barat yang kurang nyaman bagi manusia-karena terlalu panas-menjadi tempat ideal untuk ruang cuci dan jemur, agar tidak lembab dan cucian cepat kering.
f. Bukaan-bukaan
Secara umum, bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya berada di sebelah utara atau selatan karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Jika terpaksa bukaan pintu dan jendela berada pada posisi utara atau selatan, maka dapat ‘diakali’ dengan meng-install tirai (shade atau blind) pada bukaan pintu atau jendela yang materialnya dominan kaca. Sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam rumah atau ruangan dapat diatur sedemikian rupa.
Demikianlah artikel tentang perencanaan bangunan rumah sehat kali ini, pada artikel berikutnya saya akan menulis tentang perencanaan rumah tinggal yang sehat dari sisi desain tata letak (lay out) dan sanitasi.