Senin, 08 November 2010

Memilih Desain Rumah Yang Berkarakter Penghuni

Anda berencana membangun rumah dalam waktu dekat? Tak sedikit orang yang tiba-tiba saja merasa 'pusing tujuh keliling' ketika hendak membangun rumah. Rasanya, begitu banyak hal yang bertumpuk memenuhi isi kepala. Dari soal dana, desain arsitektur bangunan, tukang, harga bahan-bahan bangunan yang meroket, sampai soal-soal kecil seperti memilih motif keramik lantai.


DANA

Agar tak sampai senewen seperti itu, maka Anda perlu melakukan persiapan matang. Hal utama yang perlu Anda siapkan adalah dana. Besaran dana yang Anda miliki akan sangat menentukan segala-galanya. Mulai dari desain, bahan bangunan yang digunakan, sampai pernak-perniknya. Masalah dana menjadi makin penting karena saat ini harga berbagai jenis bahan bangunan terus merangkak naik. Kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) memang telah membuat harga semen, pasir, kayu, dan bahan bangunan lainnya melonjak tajam.

Meroketnya harga bahan-bahan bangunan, membuat orang yang akan membangun rumah, mesti pintar-pintar merancang strategi. Bila dana yang ada tak cukup untuk membeli bahan kelas satu, biasanya orang akan memilih material berkualitas nomor dua. Hal itu memang sah-sah saja dilakukan. Hanya saja, bila kualitas material diturunkan, maka ketahanan dari rumah yang dibangun tentu tak akan bertahan lama. Kalau memilih material kelas dua atau kelas tiga, setahun mungkin sudah rusak. Lalu, haruskah memperkecil luasan rumah, bila dana yang ada terbatas? Saya sarankan, luasan rumah sebaiknya tak boleh dikurangi. ''Rumah tinggal itu untuk seumur hidup, jadi jangan dikecil-kecilin..


Strategi yang paling jitu untuk mengatasi masalah itu, adalah membangun rumah secara bertahap. contohnya, bila rumah yang akan dibangun luasannya mencapai 200 meter, maka pada tahap pertama luasan rumah yang dibangun sekitar 150 meter. Dengan begitu, kualitas material yang digunakan bisa tetap sesuai dengan keinginan.


DESAIN ARSITEKTUR

Desain arsitektur rumah akan selalu berubah seiring dengan perkembangan budaya masyarakat yang dinamis. Perkembangan teknologi dan perekonomian telah mengubah konsep berpikir manusia.

Saat memilih desain arsitektur bangunan rumah sebaiknya Anda tidak mengekor tren yang tengah digandrungi masyarakat, karena bisa jadi tren desain rumah yang Anda pilih tidak selaras dengan karakter penghuni. Lagi pula, tren desain tidak bertahan lama dan akan terus berganti, sebuah usul smart buat anda yang berencana untuk membuat rumah adalah : usahakan untuk tak memilih desainer yang egois. ''Desain rumah harus sesuai dengan selera konsumen. Sebab rumah yang akan dibangun akan ditempati konsumen.

Pilihlah desain rumah yang mampu menampilkan kecantikan dalam (inner beauty) dari bangunan, ruang yang dibuat sesuai kebutuhan, tata ruang mengalir, penataan interior sederhana dan fungsional. Rumah yang selaras dengan karakter penghuni, kondisi iklim tropis, sosial budaya, dan lingkungan sekitar.


Modern Tropis

Arsitektur modern tropis merupakan pengembangan arsitektur tradisional dengan penambahan dan penyesuaian kehidupan masyarakat modern. Arsitektur modern tropis memiliki nilai estetika khas bangunan tropis yang modern (ramah lingkungan tropis, sesuai kekinian), model bangunan memiliki keabadian baik dari segi desain dan seni, serta benar dari segi fungsi, kebutuhan, iklim, dan lingkungan sekitar.

Kemampuan bangunan mengakomodasi keadaan iklim tropis menambah kenyamanan penghuni rumah dan hemat energi. Rumah modern tropis hadir sebagai rumah yang nyaman dihuni, tampilan desain menarik, dan tanggap terhadap iklim tropis. Hidup di daerah tropis mensyaratkan rumah ramah lingkungan tropis yang panas dan lembab, serta musim hujan dan musim panas bergantian sepanjang tahun. Rumah dirancang dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan secara optimal sumber daya alami cahaya dan udara ke dalam rumah.

Setiap ruangan dalam rumah diterangi cahaya alami sepanjang hari yang masuk melalui bukaan pintu jendela lebar dan lubang angin (ventilasi) di sekeliling bangunan, serta skylight di beberapa pojok atap plafon. Ruang terasa terang dan segar sepanjang hari (pagi-sore).

Sirkulasi silang udara segar yang masuk mengalir lancar dan atap plafon yang cukup tinggi (2,5-3 meter) menciptakan ruang terasa segar, tidak sumpek atau lembab, dan meminimalkan pemakaian kipas angin atau AC.

Rumah bukan sekadar tempat berteduh dari terik matahari atau siraman hujan, tetapi rumah adalah tempat proses sosialisasi bagi seorang manusia bersama keluarga. Teritisan lebar memberikan keteduhan teras, bangunan, dan menyelesaikan masalah tempias air hujan. Di bawah teritisan tempat jatuhnya air hujan dibuat taman kering dengan permukaan koral linier memanjang yang memudahkan resapan air, sekaligus meniadakan talang air yang sering kali tersumbat atau bocor. Saat hujan, dinding dan lantai tidak becek dan licin, dinding bersih dari percikan air lumpur.

Keterbukaan dan hubungan antar ruang yang cair membuat sirkulasi ruang terasa mengalir dari depan ke belakang hingga atas. Ruang bersama disediakan sebagai tempat bercampurnya berbagai kegiatan multifungsi, seperti ruang tamu dan ruang keluarga, ruang keluarga, ruang makan dan dapur, ruang keluarga dan ruang belajar bersama.


Kelebihan rumah modern tropis yang akomodatif terhadap iklim tropis membuat rumah terasa lebih hidup dan hangat. Perpaduan kearifan arsitektur (tradisional) tropis, pemenuhan kebutuhan kehidupan modern, serta material modern (beton, baja, kaca, fiberglass) dan material alami (kayu, batu kali, batu bata, terakota).

Mengolah material lokal (batu kali, batu bata, teraso, koral, kayu, kelapa, bambu, eceng gondok, pelepah pisang) dengan kreatif dan tepat guna membuat bangunan berumur panjang, hemat pemeliharaan, dan memberi nilai tambah eksotis tropis bangunan secara keseluruhan. Jalinan kemajuan teknologi industri (presisi, dingin) dan budaya pengrajin (alamiah, hangat) membuat kesan rumah semakin hangat dan memberikan karakter bangunan yang kuat.

Pembuatan void dan distribusi void yang tepat dan merata secara klimatik tropis berfungsi menjaga kelancaran sirkulasi udara dan cahaya alami ke dalam rumah. Bagian atas void dilengkapi pergola yang berguna menyaring intensitas sinar matahari dan katalitas cahaya yang berubah-ubah, serta tempias air hujan pada keempat sisi dinding bangunan.

Kepekaan arsitektur modern tropis mendorong bangunan terbuka terhadap ruang luar sebagai satu kesatuan secara berimbang. Ruang dalam, teras, dan taman sebagai kesatuan perluasan ruang. Artinya, kegiatan yang berlangsung di dalam ruang dapat ditarik ke teras terus selanjutnya ke taman, seperti fungsi ruang makan saat berlangsung pesta keluarga.

Kehadiran taman menambah nilai bangunan. Nilai ekologis sangat kental. Taman modern tropis menekankan pada pemakaian sedikit jenis tanaman (rumput atau tanaman pengalas lain, 1-3 pohon, bambu pembatas), memberi efek hijau yang kuat, hamparan koral dan 2-3 sumur resapan air (memperbesar daya resap air tanah), serta mudah pemeliharaannya.

Penyelesaian dinding dan lantai plester semen, beton ekspos, pintu dan jendela ekspos kayu polos dengan atau tanpa kusen, hemat biaya konstruksi, tetapi mampu menampilkan keindahan bangunan. Dinding rumah dirambati tanaman untuk meredam kebisingan, menyerap gas polutan, menahan radiasi matahari, dan menyejukkan suhu ruang dalam.

Keterbatasan lahan dan konsekuensi atas lahan terbangun mendorong pembangunan atap-atap rumput menggantikan atap rumah konvensional. Kehadiran pohon berfungsi menyaring sinar matahari yang masuk berlebihan (meredam panas dalam bangunan, mengawetkan cat dinding), menciptakan keteduhan, dan menghasilkan efek bayangan pada dinding dan lantai.


Modern Minimalis

Gaya hidup masyarakat kota yang cenderung praktis dan efisien menjadi dasar desain rumah minimalis masih banyak diminati. Berbagai bentuk bangunan rumah, rumah toko, hotel, hingga apartemen mengambil bentuk minimalis sebagai daya tarik konsumen.

Bentuk mengikuti fungsi. Rumah minimalis hadir dengan karakter lebih jelas (bentuk dan ruang geometris, sederhana), lebih baik (kokoh), dan lebih kuat dengan ruang-ruang yang kosong (sedikit ornamen dan perabotan). Minimal menjadi tujuan sekaligus ornamen itu sendiri yang sederhana dan murni. Garis lurus, bidang datar mulus terkadang kasar, dan pertemuan bidang serba siku tegak lurus. Blocking massa, material, pencahayaan, pengulangan, sirkulasi ringkas, optimalisasi multifungsi ruang dan berurut.

Pemakaian bahan efisien, praktis, ringan tapi kokoh, dan berteknologi tinggi. Beton ekspos polos atau bertekstur pada dinding rumah, jendela kaca lebar sedikit, atau bahkan tanpa sambungan. Rangka bangunan dari beton hingga baja. Atap dari genteng tanah liat, sirap, hingga pelat baja. Tangga melayang dari pelat dan tali baja, beton ringan, hingga tangga lipat.

Bahan kayu polos tanpa ornamen, hanya dipelitur atau dicat, tetap banyak digunakan untuk kusen dan daun pintu dan jendela. Kusen dari aluminium yang tahan lama juga sudah banyak dilirik. Pagar beton bertekstur, tembok daun sirih (potongan batu kali disusun bertingkat), hingga pagar tanaman yang memperlembut kekakuan bangunan.

Rumah dengan desain minimalis menekankan bentuk desain yang lugas, polos, sederhana, tidak rumit, kompak, dan efisiensi ruang. Kesan minimalis hanya bagian esensial fungsi rumah yang tetap dipertahankan. Kreativitas dan inovasi perkembangan teknologi membuat rumah minimalis akan terus berkembang lebih kompak, trendi, dan praktis, serta tetap menjadi pilihan favorit simbol baru masyarakat urban.

Ragam Persepsi Tentang Arsitektur


Beberapa hari yang lalu seorang teman bertanya pada saya.. "Apa sebenarnya arsitektur..?? " Tanpa mendefinisikan secara eksplisit saya langsung menjawab.. "Arsitektur adalah seni, budaya, simbol, ruang, dan berhubungan dengan apapun yang berada disekitar manusia". Kemudian teman saya melanjutkan pertanyaannya, "kenapa arsitektur bisa dikatakan simbol..?" Kemudian saya katakan.. "ada kalanya saat seorang baik arsitek ataupun bukan arsitek membuat sebuah sketsa, maka hasil dari sketsa tersebut akan langsung menunjuk pada sesuatu baik itu tempat, arah, tujuan, dsb". Contoh sederhana nya adalah jika saya membuat sketsa bentuk segitiga, maka beberapa orang mungkin saja dapat langsung menebak bahwa itu adalah simbol dari piramida di Mesir. Atau ketika saya menggambar sketsa tanda panah ke kiri/ke kanan maka sebagian yang lain akan mengerti itu menunjukkan arah/tempat yang akan dituju.

Berdasarkan kamus, kata arsitektur (architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan techton = tukang, maka architecture adalah karya kepala tukang. Arsitektur dapat pula diartikan sebagai suatu pengungkapan hasrat ke dalam suatu media yang mengandung keindahan.

Menurut O’Gorman (1997) dalam ABC of Architecture, arsitektur lebih dari sekedar suatu pelindung. Arsitektur bisa jadi merupakan suatu wujud seni, namun memiliki perbedaan, yaitu arsitektur menggunakan seni sebagai sesuatu yang penting untuk digunakan sebagai interior.


Menurut Le Corbusier: ”architecture is the masterly, correct and magnificient play of masses seen in light. Architecture with a capital A was an emotional and aesthetic experience”.

Pada masyarakat awam, mereka lebih memahami arsitektur sebagai sesuatu yang berhubungan dengan merancang bangunan. Oleh karena itu seringkali mereka mengaitkan arsitektur dengan bangunan dan tempat tinggal. Sebenarnya pemahaman mereka tidak salah, hanya saja masih belum tepat, karena arsitektur mencakup banyak hal tidak hanya merancang bangunan. Dan arsitektur pun dapat dimanifestasikan dalam berbagai hal, seperti arsitektur sebagai sebuah simbol, arsitektur sebagai sebuah ruang, dan sebagainya. Akan sulit memang bagi mereka untuk dapat memahami arsitektur dengan benar-benar tepat, karena seperti yang saya ungkapkan pada paragraf sebelumnya, arsitektur merupakan sesuatu yang kompleks. Bahkan bagi orang-orang yang berkecimpung di bidang arsitektur pun belum tentu dapat mendefinisikan arsitektur dengan tepat, meskipun mungkin mereka sudah lama berkecimpung di bidang tersebut.



Sketsa Eiffel Tower sebagai simbol dari kota Paris di France




Sketsa Segitiga sebagai simbol dari pyramid di Mesir




Sketsa Opera House sebagai simbol dari kota Sydney di Australia




Sketsa Burj al Arab sebagai simbol dari kota Dubai di UEA




Sketsa Taipei 101 sebagai simbol dari kota Taipei di Taiwan




Sketsa Shanghai World Finance Center sebagai simbol dari kota Shanghai di China



Bagi orang yang berkecimpung di bidang arsitektur umumnya pemahaman mereka mengenai arsitektur berbeda dengan masyarakat awam. Mereka pun umumnya lebih dapat memandang arsitektur secara luas dan lebih terbuka. Banyak dari mereka yang berpendapat bahwa arsitektur merupakan bagian dari kehidupan, yang mencakup segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan dekat dengan manusia. Konsep tersebut lebih dikenal sebagai konsep Architectural Everyday. Dan karena arsitektur berhubungan dengan yang ada di sekitar dan dekat dengan kehidupan manusia, maka arsitektur berhubungan pula dengan ruang dan perasaan. Oleh karena itu arsitektur tidak selalu hanya bangunan, apa pun bisa saja merupakan suatu bentuk arsitektur, contohnya musik. Mungkin bagi masyarakat awam akan heran bila mendengar hal tersebut. Mereka mungkin akan bertanya, ”mengapa musik bisa menjadi bagian dari arsitektur?”

Untuk menjawab hal tersebut, Rasmussen (1964) dalam Experiencing Architecture mengemukakan bahwa arsitektur bukan hanya yang dapat dilihat dan diraba saja, yang didengar dan dirasa pun merupakan bagian dari arsitektur. Melalui pendengaran kita dapat menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan bentuk dan material. Pendengaran pun dapat mempengaruhi perasaan seseorang. Pada musik, di dalamnya ada irama yang dapat membawa suasana hati seseorang. Dan dengan mendengarkan irama tersebut muncul interpretasi yang mungkin akan berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Interpretasi itu secara tidak langsung akan mengarah ke suatu kualitas ruang. Meskipun hasil interpretasi tersebut bersifat maya, namun jika sudah dapat menginterpretasikan sebuah kualitas ruang , berarti sebenarnya secara tidak sadar kita sudah membentuk sebuah ruang di alam bawah sadar kita. Hal itu sama seperti arsitektur pada bangunan yang real, yang di dalamnya ada ruang dan memiliki kualitas ruang. Maka dari itu musik juga merupakan bagian dari arsitektur.

Selain musik, masih banyak hal lain di sekitar kita yang merupakan bagian dari arsitektur, baik yang sifatnya maya maupun nyata. Namun Paul Shepheard (1999), mengungkapkan bahwa architecture is not everything, Ia mengatakan, “So when I say architecture is not everything. I mean that there are other things in life and simultaneously. I mean that there are things that are not architecture, but which fit round it so closely that they help to show it is“.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa di sekitar kita ada yang merupakan arsitektur ada pula yang bukan. Dan keduanya berada bersamaan, sehingga seringkali kita sulit untuk membedakan antara keduanya. Contohnya rambu lalu lintas berupa penunjuk jalan. Apakah itu bentuk arsitektur atau bukan? Tentu akan ada perbedaan pendapat mengenai hal tersebut, karena memang tidak ada ketentuan khusus dan pasti antara keduanya.

Pada masyarakat awam, umumnya mereka menganggap rambu tersebut bukan bentuk arsitektur. Namun tidak menutup kemungkinan orang-orang yang berkecimpung di bidang arsitektur pun ada yang berpendapat demikian. Mereka umumya menganggap bahwa rambu yang merupakan sebuah tanda hanyalah berarti sebagai sebuah tanda biasa. Namun, bagi beberapa orang lain mereka tidak setuju dengan pendapat tersebut. Menurut mereka tanda merupakan bagian dari arsitektur, maka dari itu disebut sebagai bentuk arsitektur. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Derrida pembahasannya mengenai deconstruction, yang lebih menyangkut pembahasan mengenai text. Menurutnya, text (tanda) bukan merupakan instansi independen, setiap tanda menunjuk pada tanda-tanda lain. Dan keberadaan tanda berhubungan dengan ada dan hadirnya sesuatu. Dalam konteks ini, tanda tersebut adalah rambu yang menunjuk kepada keberadaaan yang lain, yang akhirnya akan membentuk suatu jaringan. Dan hal tersebut merupakan bagian dari arsitektur, karena dalam arsitektur pun tidak ada sesuatu yang bisa berdiri sendiri, semuanya saling berhubungan, bahkan dapat membentuk sebuah jaringan.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, arsitektur berhubungan dengan sesuatu yang ada di sekitar manusia dan erat kaitannya dengan kehidupan manusia, baik maya maupun nyata. Dan terkadang, kita sulit untuk dapat membedakannya. Hal ini menunjukkan bahwa arsitektur tidak bisa dilepaskan dengan segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Wigglesworth dan Till (1998), “issue of Architectural Design attempts to capture the fragility of that distorted reflection, where image and reality blur”. Lebih lanjut Wigglesworth dan Till juga mengungkapkan : “we explicitly acknowledge the everyday as a productive context for the making, occupation, and criticism of architecture”.

Sesuatu yang merupakan suatu bentuk arsitektur pun bisa jadi merupakan sesuatu yang tidak kita sadari, tapi dekat dengan kehidupan kita, contohnya mengenai ugly and beauty. Banyak diantara kita yang menganggap kedua hal tersebut sebagai suatu keadaan yang memang ada dalam kehidupan, tapi bukan sebagai bentuk arsitektur. Ternyata pandangan mereka salah, kedua hal tersebut merupakan bagian dari arsitektur, tepatnya lebih kepada sense. Meskipun kedua hal tersebut sifatnya relatif, namun dalam arsitektur rasa akan sesuatu sangat penting artinya. Terutama bila hal tersebut berhubungan dengan sesuatu yang akan dihasilkan oleh seorang arsitek.

Dari semua pembahasan di atas menunjukkan bahwa arsitektur merupakan sesuatu yang kompleks, mulai dari asal mulanya sampai dengan definisinya. Dan dalam arsitektur subjektifitas memang menjadi sesuatu yang sering terjadi. Bahkan dalam pendefinisian mengenai arsitektur itu sendiri pun pandangan subjektif dari tiap orang menjadi penting, maka dari itu sulit untuk dapat benar-benar mendefinsikan arsitektur. Dan seperti yang sudah dijelaskan juga, arsitektur memang memiliki keterkaitan yang cukup kuat dengan kehidupan manusia. Dan hal tersebut jarang disadari oleh kita, sehingga wajar jika banyak yang beranggapan bahwa arsitektur hanya sekedar merancang bangunan, sementara di luar itu bukan merupakan bentuk arsitektur. Oleh karena itu kita perlu berpandangan terbuka jika ingin memahami arsitektur dengan baik.

Desain Interior Rumah Mungil

Kecenderungan masyarakat di perkotaan pada saat ini ingin memiliki Bangunan Rumah Minimalis dengan Desain Minimalis yang praktis dan multifungsi, tetapi tetap nyaman untuk ditinggali. Tidak mengherankan jika gaya Arsitektur Minimalis kerap digandrungi sehingga rumah-rumah mungil pun tetap mempunyai seabrek fungsi.

Beberapa orang mengatakan Living in the box, mungkin itulah ungkapan yang cocok bagi Bangunan Desain rumah yang berDesain Minimalis tersebut. Gaya Arsitektur Rumah Minimalis memang sangat cocok untuk wilayah perkotaan atau padat

penduduk, banyak orang sekarang menggunakan jasa Arsitektur Bangunan atau Arsitektur Rumah Minimalis untuk mensiasati keadaan ini. Akan tetapi, yang jelas dalam Bangunan Minimalis hanya terdapat fungsi pokok rumah. Kini Rumah Minimalis tidak selalu berarti kaku, sumpek, dan sempit. Sebenarnya, Bangunan Rumah Minimalis dapat ditata dengan interior yang tepat agar nyaman dan terkesan luas.

Meskipun hanya memiliki lahan yang terbatas Anda harus bisa mensiasati ruang-ruang yang sempit pada Bangunan Minimalis agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan keluarga. Dan mencari solusi agar kesan sesak yang seringkali terlihat pada rumah-rumah mungil bisa diminimalisasi.

Ukuran ruangan di Rumah Minimalis boleh sempit, tapi kita bisa menyiasati Bangunan Desain menjadi seolah-olah terkesan luas. Padahal ukurannya ya segitu-gitu saja. Hanya dengan sedikit trik Anda akan terbebas dari sumpek dan jenuh layaknya seorang Arsitektur Minimalis.

Pilihlah furnitur yang terkesan simple karena Furnitur yang berukuran besar hanya akan menambah ruangan Anda terkesan sempit. Sebab dengan ukuran yang besar tentu akan memakan banyak ruang (space). Jadi pilihlah furniture yang berbentuk simpel, ringan, dan langsing.

Gunakan warna cerah Aplikasikan warna cerah (bright) pada permukaan lantai, dinding, dan plafon. Tapi jangan terlalu mendominasi ruangan. Sebab warna yang dominan justru akan menjadi ruangan berkesan penuh. Warna cerah dapat mengurangi kesan sempit ruangan Anda.

Pasang cermin besar. Tempatkan cermin ukuran besar pada dinding dalam ruangan sempit Anda. Cermin memberikan manipulasi (tipuan) pada mata bahwa ruangan seolah-olah berukuran dua kali lipat.

Beri jendela yang banyak dan lebar Jebol tembok ruangan sempit Anda dan gantikan dengan jendela yang banyak dan berukuran lebar. Anda akan merasakan sebuah pandangan yang tak terbatas di dalam ruangan. Cara-cara di atas bisa Anda lakukan untuk menyiasati ruangan Arsitektur Desain yang sempit.

Anda tinggal mengaplikasikannya sesuai dengan keinginan. Selamat mencoba!

Dekorasi Ruangan

Dalam dekorasi ruangan, banyak hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan ruangan dan desain yang maksimal. Anda tentu ingin bayangan rumah impian Anda menjadi kenyataan. Dekorasi rumah sesuai dengan gaya dan selera, aksesoris dan furnitur yang Anda banget sampai suasana nyaman yang membuat anda ingin selalu di rumah.


Berikut beberapa tips yang akan membantu anda mendekor ruangan :
SketsaSketsa floorplan Anda dan sertakan informasi penting, seperti : dimensi ruangan, letak serta ukuran jendela, jalur elektrik, posisi soket listrik dan lainnya. Bawa selalu floorplan anda saat berbelanja. Ini akan menjadi panduan untuk memudahkan dan meminimalkan kesalahan.

• Gali lebih jauh konsep dan gaya yang akan diterapkan. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca majalah, hadir dalam pameran, browsing internet dan mengunjungi showroom. Catat setiap ide dan hal yang menarik bagi Anda.

• Definisikan setiap ruangan yang akan Anda bangun dengan tulisan dan harus detil ( tidak hanya “ruangan minimalis”, tapi “Ruangan minimalis dengan dekorasi putih dan lukisan sebagai aksen utama”)

• Pertimbangkan dahulu kegunaan dan fungsi sebuah ruangan sebelum memutuskan furnitur dan peletakannya. Misalnya : kamar tidur anda juga berfungsi sebagai ruang kerja, berarti anda harus menyiapkan ruang untuk meja, rak buku dan pencahayaan.

Dalam mendekorasi, sebisa mungkin gunakan elemen yang senada terutama pada dekorasi garis hiasan warna, unsur kayu, bahan untuk lantai, motif, bahan, atau material.

• Manfaatkan cahaya bukan hanya sebagai penerang, tapi juga untuk menimbulkan efek dramatis. Penggunaan dimmer untuk mengatur intensitas cahaya akan membantu dalam membentuk suasana.

• Cari furnitur kualitas terbaik versi budget anda. Ketahuilah bahwa material dan konstruksi bermutu memperpanjang umur furnitur anda. Dan pilihan ini akan lebih menguntungkan anda, daripada Anda harus mengganti furnitur secara rutin.

• Pilih aksesoris yang bersifat menguatkan warna dan tema ruangan

• Perhatikan skala dan besaran furnitur untuk menjaga keseimbangan antar ruang. Jangan menumpuk furnitur dengan ukuran besar hanya pada sebuah ruangan.

• Sesuatu yang kontras akan lebih menarik. Tempatkan furnitur atau aksesoris dengan warna yang bertolak belakang (tapi tetap serasi) dengan warna dasar untuk menghasilkan ruangan yang menarik.

• Gunakan sepasang aksesoris untuk menciptakan kesan simetris dan seimbang

• Gunakan jumlah ganjil (3,5,7) untuk mengelompokkan aksesoris kecil yang monoton. Peletakan dibuat berbentuk segitiga untuk menambah daya tarik.

• Untuk ruangan formal lakukan penyusunan simetris dan monoton. Sebaliknya, lakukan penyusunan asimetris dan sesuka hati untuk ruangan yang santai.

• Manfaatkan garis untuk mempertegas tema ruangan. Garis mendatar akan menimbulkan kesan lebar, luas dan tenang. Garis tegak akan menimbulkan kesan tinggi. Garis diagonal menimbulkan kesan dinamis dan semangat.

• Perhatikan juga lokasi dan gaya arsitektur dalam merencanakan interior. Suatu hal yang mubazir bukan apabila Anda membuat Home Theater yang sangat bagus pada basement, sedangkan lokasi Anda adalah kawasan banjir.